Popular
Selasa, 19 April 2011
Haji/ Umroh sambil berbisnis yukkk... (1)
Banyak orang sinis kepada orang yang berbisnis dalam penyelenggaraan ibadah umrah, padahal arti umrah sendiri mengandung makna Bisnis dan latar belakang umrah juga mempunyai dimensi Bisnis.
Kata umrah dalam bahasa Arab berhubungan dengan kata Ta`mir, `Imaroh, `Umron, Ma`mur yang mengandung arti meramaikan, membangun dan memakmurkan.
Jadi umrah adalah "proses meramaikan kegiatan (Ta`mir) yang mengandung dimensi pembangunan ekonomi (`Umron), yang hasilnya diharap dapat melahirkan kemakmuran masyarakat (Ma`mur)". Oleh karena itu kegiatan yang mengiringi kegiatan ibadah umrah adalah jasa dan perdagangan.
Konsep kota (Makkah) yang Diberkati seperti disebut dalam Al Qur’an (bi Bakkata Mubarokan) dengan ramainya kegiatan Bisnis (horisontal dan vertikal) dengan keramaian umrah maka segala hajat hidup (seperti makanan dan minuman, sayuran, buah-buahan, daging, ikan dll) akan mudah diperoleh, meskipun Kota Makkah sendiri adalah padang tandus.
Dalam Islam, berdagang (Tijarah) dan pedagang (Tajir) sangat diapresiasi, bahkan hidup dengan segala perjuangan juga disebut dalam Al Qur’an sebagai Tijarah.
Seperti yang Allah Ta'ala tuliskan dalam Al-Qur'an "maukah kalian Aku tunjukkan bisnis yang akan menyalamatkan kalian dari siksaan yang pedih ? yakni 1. berimanlah kepada Allah dan Rasul (tu’minuna billah wa rasulihi), 2. berjuanglah di jalan Allah dengan harta dan dirimu" (wa tujahiduna fi sabilillahi bi amwalikum wa anfusikum) Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya" (Q.S. As-shof (61) : 10 – 11)
Orang berbisnis ada yang bersifat eceran dengan modal kecil, apa yang dijual hari itu diharap laku semua dan dari hasil penjualannya langsung digunakan untuk belanja dagangan hari esoknya. Bisnis seperti ini langsung dapat keuntungan, tetapi peredarannya biasanya sedikit.
Yang lain berbisnis dengan skala besar. Yang dilakukan pertama adalah melakukan investasi dengan jumlah besar. Pada tahun-tahun pertama ia tak pernah membayangkan adanya keuntungan, karena semua kegiatan adalah kegiatan menanam, kegiatan pengeluaran.
Keuntungn baru diharap akan masuk pada tahun ke 3, 4, 5 atau 10-20 tahun mendatang bergantung besar kecilnya investasi. Berdagang modal kecil langsung dapat untung, berdagang modal besar, keuntungan baru diraih beberapa tahun kemudian tapi dalam jumlah yang besar dan berkesinambungan dalam waktu lama.
Beribadah dan berjuang di jalan Allah adalah investasi jangka panjang, oleh karena itu keuntungan tidak diperoleh langsung tapi nanti jauh di kemudian hari (berupa ketenteraman hidup di usia senja) atau bahkan di hari kemudian (berupa kenikmatan surgawi yang abadi).
Sambungan dari ayat Al Qur’an di atas berbunyi (ayat 12) ; "...niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam Syurga Adn" Keuntungan yang lain adalah berupa pertolongan Tuhan dan sukses yang menjanjjikan.
Nah ibadah umrah mengandung dua dimensi Bisnis, Bisnis sesama manusia yang akan melahirkan kemakmuran dalam hidup di dunia, dan berbisnis dengan Tuhan yang akan melahirkan keuntungan surgawi yang abadi.
Untuk menggabungkan dua dimensi bisnis maka para pelaku bisnis penyelenggaraan umrah dan haji harus meluruskan niat bisnisnya, yakni membantu kelancaran orang menjalankan umrah dimana dengan pekerjaan itu ia berhak memperoleh margin keuntungan yang wajar. Berinvestasi jangka panjang dalam bisnis umrah, keuntungannya akan diperoleh pada tahun-tahun terakhir hidupnya di kemudian hari, plus kebahagiaan abadi nanti di hari kemudian Insya Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar